Blog

  • Detik-detik Ayah Tiri Bunuh Alvaro Terungkap di Prarekonstruksi

    Detik-detik Ayah Tiri Bunuh Alvaro Terungkap di Prarekonstruksi

    Detik-detik Ayah Tiri Bunuh Alvaro Terungkap di Prarekonstruksi

    Jakarta – Polisi menggelar prarekonstruksi kasus tewasnya bocah Alvaro Kiano Nugroho (6) oleh ayah tirinya, Alex Iskandar (AI). Prarekonstruksi digelar guna membuat terang suatu peristiwa.
    “Pelaksanaan prarekonstruksi ini dilaksanakan untuk mengetahui dan membuat terang suatu peristiwa,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto, Kamis (27/11/2025).

    Prarekonstruksi digelar pada Jumat (21/11) lalu setelah tersangka dimintai keterangan. Dalam video tersebut, diperlihatkan rumah pelaku yang menjadi tempat pembunuhan Alvaro.

    Pelaku mengambil sebuah handuk berwarna coklat dari tempatnya. Kemudian membekap Alvaro dalam keadaan telentang di lantai beberapa saat.

    Kemudian setelah Alvaro dilihat pelaku tak bergerak, langsung dibawa ke garasi mobil. Alvaro ditaruh tergeletak di belakang mobil miliknya.

    Setelah beberapa hari, pelaku kemudian membawa jenazah Alvaro untuk dibuang. Jenazah ditaruh di bangku tengah dan pelaku membawanya dengan mobil.

    Sebelumnya, bocah Alvaro Kiano Nugroho (6) sempat diiming-imingi makanan dan mainan oleh ayah tiri Alvaro, Alex Iskandar (AI), sebelum diculik. Saat itu Alvaro sedang berada di masjid.

    “AKN karena sudah kenal dengan AI karena ini merupakan ayah tirinya dan selanjutnya karena AI juga menjanjikan AKN untuk bersama-sama dengan dia keluar untuk mau membeli mainan dan makanan,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly kepada wartawan di kantornya.

    Kemudian, mereka berdua pergi dari masjid tersebut. Di tengah perjalanan, tersangka mengajak Alvaro ke rumahnya dengan dalih membersihkan diri.

    “Sampai di rumah itulah, karena AKN ini rewel dan nangis ingin pulang, dan mainan yang dijanjikan itu tidak kunjung ada, belum dibeli. Akhirnya dari situlah karena AKN rewel, nangis, akhirnya keluar dari situ,” tuturnya.

    Tersangka kemudian menyekap Alvaro dengan handuk. Alvaro juga dicekik serta ditindih oleh tersangka selama tiga menit hingga tak bergerak.

  • Disaat  Tangis Penyandang Disabilitas Ini Pecah dalam Pelukan Polisi

    Disaat  Tangis Penyandang Disabilitas Ini Pecah dalam Pelukan Polisi

    Disaat  Tangis Penyandang Disabilitas Ini Pecah dalam Pelukan Polisi

    Blitar – Para undangan yang hadir di Pendopo Ronggo Hadinegoro Pemkab Blitar terpana. Seorang wanita difabel tiba-tiba bicara lantang soal kepedulian Kapolres Blitar.

    Saking semangatnya dia bercerita, tubuhnya lemah dan terkulai lemas merosot dari kursi rodanya. Walaupun begitu, dia tetap semangat bercerita, bagaimana AKBP Budi Hermanto membantu kawan-kawan difabelnya.


    “Beliau berbagi di seluruh nusantara. Tidak hanya tempat di mana beliau bertugas. Saya sangat bangga pada beliau, saya bangga pada beliau,” teriak Eka Wulandari histeris di belakang stage pendopo Pemkab Blitar, Sabtu (15/2/2020).

    Mendengar ucapan wanita berhijab itu, semua yang di dekatnya tak kuasa menahan air mata. Termasuk Kapolres Blitar AKBP Budi Hermanto yang mendekat dan merangkul Eka. Buher panggilan akrab kapolres, terus menyeka air mata sambil membimbing Eka masuk ke dalam ruang tamu pendopo.

    Eka merupakan satu di antara penyandang disabilitas Yayasan Ganesha Batu. Dia dan beberapa temannya, pernah mendapat sentuhan kepedulian Buher ketika menjabat sebagai Kapolres Batu.

    Hari ini, Eka turut diundang ke Blitar untuk bertemu sesama penyandang difabel yang menerima bantuan kursi roda, brace dan Al Quran braile. Bentuk kepedulian kapolres inilah rupanya yang terpatri di jiwa penyandang difabel ini.

    Tangis Eka pecah, ketika Buher menggendongnya keluar pendopo untuk masuk mobil rombongannya kembali pulang ke Batu. Pemandangan ini, membuat hampir semua yang melihat tak kuasa membendung air mata.

    “Kaum difabel ini merupakan warga kita juga. Saudara-saudara kita juga. Kita bangun teori berkomunikasi, koordinasi dan kolaborasi. Nah di Blitar Berbagi Senyum, bukan karena kita mampu. Tapi saya harap mulai sekarang dari diri kita sendiri, mulai peduli dengan mereka. Jangan malu dengan keberadaan mereka. Tapi mari kita gandeng agar dapat berjalan bersama-sama. Untuk itu kesempurnaan yang saat ini kita miliki harus dipergunakan sebaik mungkin untuk membantu sesama,” tutur Buher kepada wartawan.

    Buher berharap, apa yang telah dimulainya akan diteruskan baik oleh Pemkab Blitar, maupun kapolres baru yang menggantikannya. Buher sendiri akan menjalani tugas baru sebagai Wadirresnarkoba Polda Kalsel.

  • Disaat  Tangis Penyandang Disabilitas Ini Pecah dalam Pelukan Polisi

    Disaat  Tangis Penyandang Disabilitas Ini Pecah dalam Pelukan Polisi

    Disaat  Tangis Penyandang Disabilitas Ini Pecah dalam Pelukan Polisi

    Blitar – Para undangan yang hadir di Pendopo Ronggo Hadinegoro Pemkab Blitar terpana. Seorang wanita difabel tiba-tiba bicara lantang soal kepedulian Kapolres Blitar.

    Saking semangatnya dia bercerita, tubuhnya lemah dan terkulai lemas merosot dari kursi rodanya. Walaupun begitu, dia tetap semangat bercerita, bagaimana AKBP Budi Hermanto membantu kawan-kawan difabelnya.


    “Beliau berbagi di seluruh nusantara. Tidak hanya tempat di mana beliau bertugas. Saya sangat bangga pada beliau, saya bangga pada beliau,” teriak Eka Wulandari histeris di belakang stage pendopo Pemkab Blitar, Sabtu (15/2/2020).

    Mendengar ucapan wanita berhijab itu, semua yang di dekatnya tak kuasa menahan air mata. Termasuk Kapolres Blitar AKBP Budi Hermanto yang mendekat dan merangkul Eka. Buher panggilan akrab kapolres, terus menyeka air mata sambil membimbing Eka masuk ke dalam ruang tamu pendopo.

    Eka merupakan satu di antara penyandang disabilitas Yayasan Ganesha Batu. Dia dan beberapa temannya, pernah mendapat sentuhan kepedulian Buher ketika menjabat sebagai Kapolres Batu.

    Hari ini, Eka turut diundang ke Blitar untuk bertemu sesama penyandang difabel yang menerima bantuan kursi roda, brace dan Al Quran braile. Bentuk kepedulian kapolres inilah rupanya yang terpatri di jiwa penyandang difabel ini.

    Tangis Eka pecah, ketika Buher menggendongnya keluar pendopo untuk masuk mobil rombongannya kembali pulang ke Batu. Pemandangan ini, membuat hampir semua yang melihat tak kuasa membendung air mata.

    “Kaum difabel ini merupakan warga kita juga. Saudara-saudara kita juga. Kita bangun teori berkomunikasi, koordinasi dan kolaborasi. Nah di Blitar Berbagi Senyum, bukan karena kita mampu. Tapi saya harap mulai sekarang dari diri kita sendiri, mulai peduli dengan mereka. Jangan malu dengan keberadaan mereka. Tapi mari kita gandeng agar dapat berjalan bersama-sama. Untuk itu kesempurnaan yang saat ini kita miliki harus dipergunakan sebaik mungkin untuk membantu sesama,” tutur Buher kepada wartawan.

    Buher berharap, apa yang telah dimulainya akan diteruskan baik oleh Pemkab Blitar, maupun kapolres baru yang menggantikannya. Buher sendiri akan menjalani tugas baru sebagai Wadirresnarkoba Polda Kalsel.

  • Disaat  Tangis Penyandang Disabilitas Ini Pecah dalam Pelukan Polisi

    Disaat  Tangis Penyandang Disabilitas Ini Pecah dalam Pelukan Polisi

    Disaat  Tangis Penyandang Disabilitas Ini Pecah dalam Pelukan Polisi

    Blitar – Para undangan yang hadir di Pendopo Ronggo Hadinegoro Pemkab Blitar terpana. Seorang wanita difabel tiba-tiba bicara lantang soal kepedulian Kapolres Blitar.

    Saking semangatnya dia bercerita, tubuhnya lemah dan terkulai lemas merosot dari kursi rodanya. Walaupun begitu, dia tetap semangat bercerita, bagaimana AKBP Budi Hermanto membantu kawan-kawan difabelnya.


    “Beliau berbagi di seluruh nusantara. Tidak hanya tempat di mana beliau bertugas. Saya sangat bangga pada beliau, saya bangga pada beliau,” teriak Eka Wulandari histeris di belakang stage pendopo Pemkab Blitar, Sabtu (15/2/2020).

    Mendengar ucapan wanita berhijab itu, semua yang di dekatnya tak kuasa menahan air mata. Termasuk Kapolres Blitar AKBP Budi Hermanto yang mendekat dan merangkul Eka. Buher panggilan akrab kapolres, terus menyeka air mata sambil membimbing Eka masuk ke dalam ruang tamu pendopo.

    Eka merupakan satu di antara penyandang disabilitas Yayasan Ganesha Batu. Dia dan beberapa temannya, pernah mendapat sentuhan kepedulian Buher ketika menjabat sebagai Kapolres Batu.

    Hari ini, Eka turut diundang ke Blitar untuk bertemu sesama penyandang difabel yang menerima bantuan kursi roda, brace dan Al Quran braile. Bentuk kepedulian kapolres inilah rupanya yang terpatri di jiwa penyandang difabel ini.

    Tangis Eka pecah, ketika Buher menggendongnya keluar pendopo untuk masuk mobil rombongannya kembali pulang ke Batu. Pemandangan ini, membuat hampir semua yang melihat tak kuasa membendung air mata.

    “Kaum difabel ini merupakan warga kita juga. Saudara-saudara kita juga. Kita bangun teori berkomunikasi, koordinasi dan kolaborasi. Nah di Blitar Berbagi Senyum, bukan karena kita mampu. Tapi saya harap mulai sekarang dari diri kita sendiri, mulai peduli dengan mereka. Jangan malu dengan keberadaan mereka. Tapi mari kita gandeng agar dapat berjalan bersama-sama. Untuk itu kesempurnaan yang saat ini kita miliki harus dipergunakan sebaik mungkin untuk membantu sesama,” tutur Buher kepada wartawan.

    Buher berharap, apa yang telah dimulainya akan diteruskan baik oleh Pemkab Blitar, maupun kapolres baru yang menggantikannya. Buher sendiri akan menjalani tugas baru sebagai Wadirresnarkoba Polda Kalsel.

  • Momen Haru Disaat Kaum Disabiltas Berdoa Untuk Kesuksesan Karir Polisi Langka Kombes Pol Budi Hermanto

    Momen Haru Disaat Kaum Disabiltas Berdoa Untuk Kesuksesan Karir Polisi Langka Kombes Pol Budi Hermanto

    Momen Haru Disaat Kaum Disabiltas Berdoa Untuk Kesuksesan Karir Polisi Langka Kombes Pol Budi Hermanto

    Langkah AKBP Budi Hermanto untuk mengemban jabatan baru sebagai Wadirresnarkoba Polda Kalsel, terasa berat. Bukan tak amanah, namun begitu banyak kenangan yang harus ditinggalkan di Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Meski hanya menjabat empat bulan sebagai Kapolres Blitar, sosok Buher, sapaan lulusan Akpol tahun 2000 ini, mampu memberikan kesan mendalam bagi masyarakat dan pemerintah setempat. “Jika boleh memilih kami sangat berharap Kapolres Buher masih di Blitar. Namun kariernya harus terus naik. Kami doakan sukses di tempat yang baru,” ujar Bupati Blitar, Rijanto pada acara Blitar Berbagi Senyum, Sabtu (15/2).

    Blitar Berbagi Senyum merupakan acara yang digelar Polres Blitar yang berisi penyerahan Alquran Braile, kursi roda, kaki palsu, dan brace bagi kaum disabilitas. Acara ini merupakan salah satu rangkaian perpisahan Buher. Terasa spesial karena dihadiri putri Wakil Presiden RI, Siti Nur Azizah Ma’ruf bersama suaminya, Muhammad Rapsel Ali, dari Komisi VIII DPR RI. “Melihat kepedulian dan keberhasilannya membina kaum disabilitas di Blitar, kita berharap akan lahir pejabat-pejabat lain seperti Buher,” puji Azizah. Kapolres Blitar di tangan AKBP Buher memang berhasil membina kaum disabilitas di daerah tersebut. Mereka yang selama dipandang sebelah mata, mampu dilatih untuk menghasilkan karya bernilai ekonomi. Batik percik karya kaum disabilitas binaan kini sukses menembus pasar internasional.

    “Bagi kami AKBP Buher adalah sosok polisi langka. Tak banyak yang punya kepedulian seperti dia. Misi kami sama dengan beliau, membina kaum disabilitas yang selama ini kurang mendapat perhatian,” tutur Ali Sadikin dari Kick Andy Foundation. Usai acara Blitar Berbagi Senyum, suasana haru terlihat saat sejumlah penyandang disabilitas mengucapkan salam perpisahan untuk Buher dan istri. Semakin emosional saat Buher bersedia memenuhi permintaan seorang anak ingin digendong menuju kendaraan yang membawanya pulang.

    “Doa kami untuk Pak Kapolres semoga sukses di tempat yang baru. Kami tak akan pernah melupakan kebaikan dan perhatian selama beliau menjabat,” ungkap seorang penyandang disabilitas

  • Momen Haru Disaat Kaum Disabiltas Berdoa Untuk Kesuksesan Karir Polisi Langka Kombes Pol Budi Hermanto

    Momen Haru Disaat Kaum Disabiltas Berdoa Untuk Kesuksesan Karir Polisi Langka Kombes Pol Budi Hermanto

    Momen Haru Disaat Kaum Disabiltas Berdoa Untuk Kesuksesan Karir Polisi Langka Kombes Pol Budi Hermanto

    Langkah AKBP Budi Hermanto untuk mengemban jabatan baru sebagai Wadirresnarkoba Polda Kalsel, terasa berat. Bukan tak amanah, namun begitu banyak kenangan yang harus ditinggalkan di Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Meski hanya menjabat empat bulan sebagai Kapolres Blitar, sosok Buher, sapaan lulusan Akpol tahun 2000 ini, mampu memberikan kesan mendalam bagi masyarakat dan pemerintah setempat. “Jika boleh memilih kami sangat berharap Kapolres Buher masih di Blitar. Namun kariernya harus terus naik. Kami doakan sukses di tempat yang baru,” ujar Bupati Blitar, Rijanto pada acara Blitar Berbagi Senyum, Sabtu (15/2).

    Blitar Berbagi Senyum merupakan acara yang digelar Polres Blitar yang berisi penyerahan Alquran Braile, kursi roda, kaki palsu, dan brace bagi kaum disabilitas. Acara ini merupakan salah satu rangkaian perpisahan Buher. Terasa spesial karena dihadiri putri Wakil Presiden RI, Siti Nur Azizah Ma’ruf bersama suaminya, Muhammad Rapsel Ali, dari Komisi VIII DPR RI. “Melihat kepedulian dan keberhasilannya membina kaum disabilitas di Blitar, kita berharap akan lahir pejabat-pejabat lain seperti Buher,” puji Azizah. Kapolres Blitar di tangan AKBP Buher memang berhasil membina kaum disabilitas di daerah tersebut. Mereka yang selama dipandang sebelah mata, mampu dilatih untuk menghasilkan karya bernilai ekonomi. Batik percik karya kaum disabilitas binaan kini sukses menembus pasar internasional.

    “Bagi kami AKBP Buher adalah sosok polisi langka. Tak banyak yang punya kepedulian seperti dia. Misi kami sama dengan beliau, membina kaum disabilitas yang selama ini kurang mendapat perhatian,” tutur Ali Sadikin dari Kick Andy Foundation. Usai acara Blitar Berbagi Senyum, suasana haru terlihat saat sejumlah penyandang disabilitas mengucapkan salam perpisahan untuk Buher dan istri. Semakin emosional saat Buher bersedia memenuhi permintaan seorang anak ingin digendong menuju kendaraan yang membawanya pulang.

    “Doa kami untuk Pak Kapolres semoga sukses di tempat yang baru. Kami tak akan pernah melupakan kebaikan dan perhatian selama beliau menjabat,” ungkap seorang penyandang disabilitas

  • Momen Haru Disaat Kaum Disabiltas Berdoa Untuk Kesuksesan Karir Polisi Langka Kombes Pol Budi Hermanto

    Momen Haru Disaat Kaum Disabiltas Berdoa Untuk Kesuksesan Karir Polisi Langka Kombes Pol Budi Hermanto

    Momen Haru Disaat Kaum Disabiltas Berdoa Untuk Kesuksesan Karir Polisi Langka Kombes Pol Budi Hermanto

    Langkah AKBP Budi Hermanto untuk mengemban jabatan baru sebagai Wadirresnarkoba Polda Kalsel, terasa berat. Bukan tak amanah, namun begitu banyak kenangan yang harus ditinggalkan di Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Meski hanya menjabat empat bulan sebagai Kapolres Blitar, sosok Buher, sapaan lulusan Akpol tahun 2000 ini, mampu memberikan kesan mendalam bagi masyarakat dan pemerintah setempat. “Jika boleh memilih kami sangat berharap Kapolres Buher masih di Blitar. Namun kariernya harus terus naik. Kami doakan sukses di tempat yang baru,” ujar Bupati Blitar, Rijanto pada acara Blitar Berbagi Senyum, Sabtu (15/2).

    Blitar Berbagi Senyum merupakan acara yang digelar Polres Blitar yang berisi penyerahan Alquran Braile, kursi roda, kaki palsu, dan brace bagi kaum disabilitas. Acara ini merupakan salah satu rangkaian perpisahan Buher. Terasa spesial karena dihadiri putri Wakil Presiden RI, Siti Nur Azizah Ma’ruf bersama suaminya, Muhammad Rapsel Ali, dari Komisi VIII DPR RI. “Melihat kepedulian dan keberhasilannya membina kaum disabilitas di Blitar, kita berharap akan lahir pejabat-pejabat lain seperti Buher,” puji Azizah. Kapolres Blitar di tangan AKBP Buher memang berhasil membina kaum disabilitas di daerah tersebut. Mereka yang selama dipandang sebelah mata, mampu dilatih untuk menghasilkan karya bernilai ekonomi. Batik percik karya kaum disabilitas binaan kini sukses menembus pasar internasional.

    “Bagi kami AKBP Buher adalah sosok polisi langka. Tak banyak yang punya kepedulian seperti dia. Misi kami sama dengan beliau, membina kaum disabilitas yang selama ini kurang mendapat perhatian,” tutur Ali Sadikin dari Kick Andy Foundation. Usai acara Blitar Berbagi Senyum, suasana haru terlihat saat sejumlah penyandang disabilitas mengucapkan salam perpisahan untuk Buher dan istri. Semakin emosional saat Buher bersedia memenuhi permintaan seorang anak ingin digendong menuju kendaraan yang membawanya pulang.

    “Doa kami untuk Pak Kapolres semoga sukses di tempat yang baru. Kami tak akan pernah melupakan kebaikan dan perhatian selama beliau menjabat,” ungkap seorang penyandang disabilitas

  • Peduli Disabilitas Gubernur Jatim Berikan Penghargaan Buat Kombes Pol Budi Hermanto saat Jabat Kapolresta Malang Kota

    Peduli Disabilitas Gubernur Jatim Berikan Penghargaan Buat Kombes Pol Budi Hermanto saat Jabat Kapolresta Malang Kota

    Peduli Disabilitas Gubernur Jatim Berikan Penghargaan Buat Kombes Pol Budi Hermanto saat Jabat Kapolresta Malang Kota

    Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat memberikan penghargaan kepada Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto sebagai salah satu sosok yang peduli terhadap disabilitas di Unggul Cemara Ballroom Malang, Kamis (8/12/2022). (Foto: Dok. Humas Polresta Malang Kota)

    JATIMTIMES – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa memberikan penghargaan kepada Polresta Malang Kota sebagai institusi peduli disabilitas yang diterima Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto.

    Penyerahan penghargaan dilakukan oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa kepada Kombes Pol Budi Hermanto beserta dua institusi lainnya secara simbolis di momentum Puncak Hari Disabilitas Internasional Provinsi Jatim Tahun 2022 di Unggul Cemara Ballroom Malang, Kamis (8/12/2022).

    Khofifah menjelaskan, alasan diberikannya penghargaan kepada Polresta Malang Kota sebagai institusi peduli disabilitas dikarenakan Polresta Malang Kota telah membuka ruang dan peluang kerja bagi para penyandang disabilitas.

    “Ada di antara mereka yang menjadi konten kreator, ada yang menjadi humas di Polresta Malang Kota. Ini akan menjadi referensi bagi institusi lainnya bahwa mereka memiliki awareness, peluang dan kesempatan yang diberikan kepada penyandang disabilitas untuk berkarya,” ujar Khofifah kepada Jatim Times.

    Lebih lanjut, orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Provinsi Jatim itu menyampaikan, pihaknya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada tiga pihak yang dianggap memiliki kepedulian tinggi terhadap penyandang disabilitas.

    Di antaranya Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto sebagai pucuk pimpinan Polresta Malang Kota. Kemudian Maskurun, seorang perempuan pendiri Rumah Qur’an Sahabat Tuli Kediri, serta PT Sumber Alfaria Triajaya (Alfamart).

    “Kami sangat mengapresiasi dan akan memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada orang-orang hebat yang telah peduli dengan disabilitas,” terang Khofifah.

    Sementara itu, Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto mengaku kaget dan merasa terharu atas penghargaan yang diterima Polresta Malang Kota dari Gubernur Provinsi Jatim Khofifah Indar Parawansa sebagai institusi peduli disabilitas.

    “Kami melakukan rekutmen saudara-saudara disabilitas ini, murni karena melihat kemampuan mereka dan hal ini sudah berjalan selama sembilan bulan,” jelas perwira polisi yang akrab disapa Buher.

    Perwira polisi dengan tiga melati dipundaknya ini menjelaskan, Polresta Malang Kota telah melakukan penerimaan empat staf dari penyandang disabilitas dengan penempatan yang berbeda.

    Keempat staf tersebut yakni Fany Akbar dan Rara Lingga Mardiani di bagian Humas Polresta Malang Kota. Fatrullah Budi Harianto ditempatkan di bagian SKCK Sat Intelkam Polresta Malang Kota. Sedangkan Ni Putu Ayu Nouvalyta Endrajaya, ditempatkan di Bagian Perencanaan (Bagren) Polresta Malang Kota.

    “Dengan adanya empat orang disabilitas tersebut, dapat menjadi semangat, motivasi, serta contoh bagi personel lainnya untuk bisa bekerja lebih baik,” pungkas Buher.

     

  • Peduli Disabilitas Gubernur Jatim Berikan Penghargaan Buat Kombes Pol Budi Hermanto saat Jabat Kapolresta Malang Kota

    Peduli Disabilitas Gubernur Jatim Berikan Penghargaan Buat Kombes Pol Budi Hermanto saat Jabat Kapolresta Malang Kota

    Peduli Disabilitas Gubernur Jatim Berikan Penghargaan Buat Kombes Pol Budi Hermanto saat Jabat Kapolresta Malang Kota

    Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat memberikan penghargaan kepada Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto sebagai salah satu sosok yang peduli terhadap disabilitas di Unggul Cemara Ballroom Malang, Kamis (8/12/2022). (Foto: Dok. Humas Polresta Malang Kota)

    JATIMTIMES – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa memberikan penghargaan kepada Polresta Malang Kota sebagai institusi peduli disabilitas yang diterima Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto.

    Penyerahan penghargaan dilakukan oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa kepada Kombes Pol Budi Hermanto beserta dua institusi lainnya secara simbolis di momentum Puncak Hari Disabilitas Internasional Provinsi Jatim Tahun 2022 di Unggul Cemara Ballroom Malang, Kamis (8/12/2022).

    Khofifah menjelaskan, alasan diberikannya penghargaan kepada Polresta Malang Kota sebagai institusi peduli disabilitas dikarenakan Polresta Malang Kota telah membuka ruang dan peluang kerja bagi para penyandang disabilitas.

    “Ada di antara mereka yang menjadi konten kreator, ada yang menjadi humas di Polresta Malang Kota. Ini akan menjadi referensi bagi institusi lainnya bahwa mereka memiliki awareness, peluang dan kesempatan yang diberikan kepada penyandang disabilitas untuk berkarya,” ujar Khofifah kepada Jatim Times.

    Lebih lanjut, orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Provinsi Jatim itu menyampaikan, pihaknya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada tiga pihak yang dianggap memiliki kepedulian tinggi terhadap penyandang disabilitas.

    Di antaranya Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto sebagai pucuk pimpinan Polresta Malang Kota. Kemudian Maskurun, seorang perempuan pendiri Rumah Qur’an Sahabat Tuli Kediri, serta PT Sumber Alfaria Triajaya (Alfamart).

    “Kami sangat mengapresiasi dan akan memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada orang-orang hebat yang telah peduli dengan disabilitas,” terang Khofifah.

    Sementara itu, Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto mengaku kaget dan merasa terharu atas penghargaan yang diterima Polresta Malang Kota dari Gubernur Provinsi Jatim Khofifah Indar Parawansa sebagai institusi peduli disabilitas.

    “Kami melakukan rekutmen saudara-saudara disabilitas ini, murni karena melihat kemampuan mereka dan hal ini sudah berjalan selama sembilan bulan,” jelas perwira polisi yang akrab disapa Buher.

    Perwira polisi dengan tiga melati dipundaknya ini menjelaskan, Polresta Malang Kota telah melakukan penerimaan empat staf dari penyandang disabilitas dengan penempatan yang berbeda.

    Keempat staf tersebut yakni Fany Akbar dan Rara Lingga Mardiani di bagian Humas Polresta Malang Kota. Fatrullah Budi Harianto ditempatkan di bagian SKCK Sat Intelkam Polresta Malang Kota. Sedangkan Ni Putu Ayu Nouvalyta Endrajaya, ditempatkan di Bagian Perencanaan (Bagren) Polresta Malang Kota.

    “Dengan adanya empat orang disabilitas tersebut, dapat menjadi semangat, motivasi, serta contoh bagi personel lainnya untuk bisa bekerja lebih baik,” pungkas Buher.

     

  • Peduli Disabilitas Gubernur Jatim Berikan Penghargaan Buat Kombes Pol Budi Hermanto saat Jabat Kapolresta Malang Kota

    Peduli Disabilitas Gubernur Jatim Berikan Penghargaan Buat Kombes Pol Budi Hermanto saat Jabat Kapolresta Malang Kota

    Peduli Disabilitas Gubernur Jatim Berikan Penghargaan Buat Kombes Pol Budi Hermanto saat Jabat Kapolresta Malang Kota

    Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat memberikan penghargaan kepada Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto sebagai salah satu sosok yang peduli terhadap disabilitas di Unggul Cemara Ballroom Malang, Kamis (8/12/2022). (Foto: Dok. Humas Polresta Malang Kota)

    JATIMTIMES – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa memberikan penghargaan kepada Polresta Malang Kota sebagai institusi peduli disabilitas yang diterima Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto.

    Penyerahan penghargaan dilakukan oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa kepada Kombes Pol Budi Hermanto beserta dua institusi lainnya secara simbolis di momentum Puncak Hari Disabilitas Internasional Provinsi Jatim Tahun 2022 di Unggul Cemara Ballroom Malang, Kamis (8/12/2022).

    Khofifah menjelaskan, alasan diberikannya penghargaan kepada Polresta Malang Kota sebagai institusi peduli disabilitas dikarenakan Polresta Malang Kota telah membuka ruang dan peluang kerja bagi para penyandang disabilitas.

    “Ada di antara mereka yang menjadi konten kreator, ada yang menjadi humas di Polresta Malang Kota. Ini akan menjadi referensi bagi institusi lainnya bahwa mereka memiliki awareness, peluang dan kesempatan yang diberikan kepada penyandang disabilitas untuk berkarya,” ujar Khofifah kepada Jatim Times.

    Lebih lanjut, orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Provinsi Jatim itu menyampaikan, pihaknya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada tiga pihak yang dianggap memiliki kepedulian tinggi terhadap penyandang disabilitas.

    Di antaranya Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto sebagai pucuk pimpinan Polresta Malang Kota. Kemudian Maskurun, seorang perempuan pendiri Rumah Qur’an Sahabat Tuli Kediri, serta PT Sumber Alfaria Triajaya (Alfamart).

    “Kami sangat mengapresiasi dan akan memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada orang-orang hebat yang telah peduli dengan disabilitas,” terang Khofifah.

    Sementara itu, Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto mengaku kaget dan merasa terharu atas penghargaan yang diterima Polresta Malang Kota dari Gubernur Provinsi Jatim Khofifah Indar Parawansa sebagai institusi peduli disabilitas.

    “Kami melakukan rekutmen saudara-saudara disabilitas ini, murni karena melihat kemampuan mereka dan hal ini sudah berjalan selama sembilan bulan,” jelas perwira polisi yang akrab disapa Buher.

    Perwira polisi dengan tiga melati dipundaknya ini menjelaskan, Polresta Malang Kota telah melakukan penerimaan empat staf dari penyandang disabilitas dengan penempatan yang berbeda.

    Keempat staf tersebut yakni Fany Akbar dan Rara Lingga Mardiani di bagian Humas Polresta Malang Kota. Fatrullah Budi Harianto ditempatkan di bagian SKCK Sat Intelkam Polresta Malang Kota. Sedangkan Ni Putu Ayu Nouvalyta Endrajaya, ditempatkan di Bagian Perencanaan (Bagren) Polresta Malang Kota.

    “Dengan adanya empat orang disabilitas tersebut, dapat menjadi semangat, motivasi, serta contoh bagi personel lainnya untuk bisa bekerja lebih baik,” pungkas Buher.